Sabtu, 21 November 2015
Kerajaan Pertama Di Sumatra
1.
Kerajaan-Kerajaan
Islam Pertama di Sumatera
a. Samudera
Pasai
Kerajaan Pasai adalah Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Kemunculan pertama
kalinya diperkirakan abad ke-13 M, sebagai proses dari hasil Islamisasi
daerah-daerah pinggir pantai yang pernah disinggahi para pedagang-pedagang
muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Bukti berdirinya kerajaan ini
adalah dengan adanya nisan kubur yang terbuat dari batu granit asal Samudera
Pasai. Dan nisan itu, dapat diketahui bahwa raja pertama kerajaan itu meninggal
pada bulan Ramadhan tahun 696 H, yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297
M.
Malik Al-Shaleh adalah raja
pertama kerajaan tersebut dan merupakan pendiri kerajaan itu. Hal ini diketahui
melalui tradisi Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, dan juga hasil penelitian
atas berbagai sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat, khususnya Belanda,
seperti Snouck Hurgronye, J.P.Molquette, J.L.Moens, J.Hushoff Poll,
G.P.Rouffaer, H.K.J.Cowan, dan lain-lain.
b. Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Aceh
Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu diketahui kapan kerajaan
ini muncul atau berdiri. Anas Machmud berpendapat, kerajaan Aceh berdiri pada
abad ke-15 M, diatas puing-puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar Syah
(1465-1497). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam. Menurutnya pada masa
pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam bidang
perdagangan karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya berdagang dengan
Malaka memindahkan kegiatan mereka ke Aceh, setelah Malaka dikuasai Portugis
pada tahun 1511 M. sebagai akibat penaklukan Malaka Utara melalaui selat
Karimata dari Portugis itu, jalan dagang yang sebelumaya dari laut Jawa ke
Sunda dan menyusur pantai Barat Sumatera, kemudian ke Aceh.
2.
Tumbuh dan
Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa
a. Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul
ketika melemahnya Raja Majapahit. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta,
Walisongo bersepakat mengangkat Raden Patah menjadi Raja pertama kerajaan
Demak. Gelar Raden Fatah adalah Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan
Palembang Sayidin Panatagama. Demak sebelumnya adalah Bintoro yang
merupakan daerah vasal Majapahit yang diberikan oleh Raja Majapahit kepada Raden
Patah.
Pemerintahan Raden Patah
berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 M. Dikatakan,
ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslim keturunan Campa.
Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga dengan julukan
Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun ketika
menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah naik
tahta, ia merencanakan suatu rencana serangan terhadap Malaka. Semangat
perangnya memuncak ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. Akan
tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan
besar.
Pati Unus digantikan oleh
Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar
Sultan Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun 1524-1546. Pada
masa Sultan Demak yang ketiga inilah Islam dikembangkan keseluruh tanah Jawa,
bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda Kelapa berakhir tahun
1527 yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fadhilah
Khan. Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak diperkirakan pada
tahun 1527 itu juga.
b. Pajang
Kesultanan Pajang adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris kerajaan
Islam di Demak. Kesultanan yang terletak di Kartasura sekarang itu merupakan
kerajaan Islam yang pertama yang terletak di pedalaman pulau Jawa. Usia
kesultanan ini tidak panjang, kekuasaaan dan kebesarannya kemudian diambil oleh
kerajaan Mataram.
c. Mataram
Awal dari kerajaan Mataram adalah ketika Sultan Adiwijaya dari Pajang
meminta bantuan kepada Ki Pamanahan yang berasal dari daerah pedalaman untuk
menghadapi dan menumpas pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai hadiah atasnya,
Sultan kemudian menghadiahkan daerah Mataram kepada Ki Pamanahan yang
menurunkan Raja-raja Mataram Islam kemudian.
Pada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati Istana barunya di Mataram.
Dia digantikan putranya, Senopati, pada tahun 1584 dan dikukuhkan sebagai Raja
Mataram oleh Sultan Pajang.[6]
d. Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di Jawa Barat.
Kerajaan ini didirikan oleh salah satu anggota Walisongo, yaitu Sunan Gunung
Jati.
Diawal abad ke-16, Cirebon merupkan daerah kecil dibawah kekuasaan Pakuan
Pajajaran. Raja Pajajaran hanya menempatkan seorang juru labuhan disana yang
bernama Pangeran Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai hubungan darah
dengan Raja Pajajaran.[7]
e. Banten
Kerajaan di Banten merupakan perluasan Islam yang dilakukan oleh kerajaan
Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung jati. Perluasan wilayah itu dimulai
dengan pendudukan Sunda oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1527 M.[8]
3.
Tumbuh dan
Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi
a. Kalimantan
1.
Kerajaan
Banjar di Kalimantan Selatan
Kerajaan ini muncul ketika terjadi peristiwa pertentangan dalam keluarga
istana, antara Pangeran Samudera sebagai pewaris sah kerajaann Daha, dengan
pamannya yang bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir tiba
ajalnya, Ia berwasiat agar yang menggantikannya adalah cucunya Raden Samudera.
Keempat putranya tentu tidak menerima wasiat itu.
Pertentangan
itu menimbulkan keluarnya Pangeran Samudera dari kerajaan dan berkelana sampai
ke kerajaan Demak. Ia meminta bantuan disana, dan akhirnya kerajaan Demak mau
membantu pangeran Samudera asalkan dia mau menganut ajaran Islam dan akhirnya
berhasil dan kerajaan itu berkembang menjadi kerajaan Islam.
2.
Kerajaan
Kutai di Kalimantan Timur
Menurut risalah Kutai, dua orang penyebar Islam tiba di Kutai pada masa
pemerintahan Raja Mahkota. Salah seorang diantaranya adalah Tuan Bandang, yang
dikenal dengan Dato’ Ri Bandang dari Makasar, dan yang lainya adalah Tuan
Tunggan Parangan. Setelah pengislaman, Dato’ Ri Bandang kembali ke Makasar dan
Tuan Tunggang kembali ke Kutai dan melalui yang terakhir inilah Raja
Mahkota tunduk kepada keimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid
sebagai tempat pengajaran agama Islam. Yang pertama adalah Raja Mahkota
sendiri, kemudian Pangeran, kemudian Para menteri, panglima dan hulubalang dan
akhirnya rakyat biasa. Hal ini terjadi pada tahun 1575 M.[10]
b. Maluku
Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1406, Raja Ternate memeluk Islam, nama
raja itu adalah Vongi Tidore. Ia mengambil seorang istri keturunan Ningrat
Jawa. Namun raja yang benar-benar memeluk agama Islam adalah raja yang bernama
Zayn Al-Abidin pada tahun 1486-1500 M.[11]
c.
Sulawesi
Kerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang saling berbatasan,
biasanya disebut dengan kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di semenanjung
barat daya pulau Sulawesi. Kerajaan tersebut menerima ajaran agama Islam dari
Gresik atau Giri yang tersebar dalam proses Islamisasi diseluruh nusantara.
Kemudian kerajaan kembar Goa-Tallo menyampaikan “pesan Islam” kepada kerajaan-kerajaan
lain seperti Luwu, yang lebih tua, Wajo, Soppeng, dan Bone
By:Dewi nursanti dari beberapa sumber
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: