Jumat, 11 Desember 2015
10 Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
10
Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
at 7:14 PM
Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan bermacam-macam suku bangsa
banyak memiliki sejarah kebudayaan. Salah satunya adalah sejarah kebudayaan
islam dan peninggalannya. Dahulu banyak terdapat kerajaan-kerajaan islam yang
ada di Indonesia dan meninggalkan bangungan-bangungan bersejarah antara lainnya
adalah bangungan masjid.
Seperti dilansir Triptrus.com berikut 10 masjid peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.
1. Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid
bersejarah ini dibangung oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Namun ada
juga pendapat yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh
Sultain Alaidin Mahmudsyah. Masji ini pernah di hancurkan oleh Belanda di tahun
1873, namun akhirnya Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di
tahun 1877. Itu dilakukan sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan
masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun
1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga
sekarang. Dan yang uniknya masjid ini tetap utuh pada saat terjadinya bencana
Tsunami di tahun 2004 dan menjadi tempat pengungsian pada waktu itu.
2. Masjid Raya Medan
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 ini juga dikenal dengan
nama Masjid Al-Mashun. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1909 oleh
Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Masjid ini begitu megah karena disengaja
oleh Sultan. Beliau menjadikan masjid ini harus lebih megah dari istananya
yaitu Istana Maimun.
Bahan bangunan dan rancangan masjid ini diimpor dari luar
negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca
patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang
masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko,
Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.
3. Masjid Raya Ganting Padang
Menurut sejarah pembangunan masjid ini pada tahun 1700. Dan
bangunannya telah beberapa kali dipindahkan sampai pada akhirnya berada di
daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805.
Model atap masjid ini berbentuk persegi delapan dan dibuat
oleh para pekerja etnis Cina yang dahulu membantu mengembangkan bangunan ini,
setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya
tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk
Bayur. Sama dengan masjid baiturahman yang ada di Aceh, masjid ini juga tetap
kokoh saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Masji ini juga pernah
menjadi tempat pengungsian Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno sebelum
diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942.
4. Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunannya diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1951 dengan rancangan
arsiteki Frederich Silaban. Pembangungan baru mulai pada tahun 1961 dan
merampungkan pembangunannya pada tahun 1978. Nama masjid ini diambil dari
bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.”
Saat ini masjid negara Indonesia ini menjadi pusat perayaan
berbagai acara agama umat Muslim seperti Iedul Fitri, Iedul Adha, Maulid Nabi
Muhammad, dan Isra’ Mi’raj. Kapasitas penampungan masjid ini dapat menampung
hingga 200 ribu jamaah dari satu lantai dasar dan lima lantai di
atasnya. Masjid Istiqlal dibangun di atas bekas reruntuhan benteng Prins
Frederik benteng milik penjajah belanda yang didirikan di tahun 1873.
5. Masjid Agung Banten
Masjid ini dibangun dengan karya tangan arsitek Cina bernama
Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari Kesultanan Banten,
Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di tahun 1560. Atap
bangunan masjid ini menyerupai pagoda.
Untuk menara masjid yang tingginya 24 meter itu dibangun oleh
arsitek Belanda Hendrik Lucasz Cardeel. Menara tersebut berada di sisi timur
dan menjadi tempat wisata karena keunikan bentuk bangunannya. Cardeel juga
membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang dulu digunakan sebagai
tempat bermusyawarah dan berdiskusi. Selain itu di sisi utara dan selatan
masjid ini terdapat makam kuno para sultan Banten dan keluarganya
6. Masjid Agung Cirebon
Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan
dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Pembangunannya diprakarsai oleh Sunan Gunung Jati
dan dengan karya arsitek Sunan Gunung Kalijaga. Pembangunan masjid ini selesai
pada tahun 1480 yang pada masa itu adalah masa penyebaran agama Islam oleh para
Wali Songo.
Masjid Agung beada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon,
Jawa Barat. Uniknya masjid ini mempunyai sembilan pintu untuk masuk ke ruangan
utama. Sembilan pintu tersebut melambangkan kesembilan Wali Songo. Selain itu
masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.
7. Masjid Menara Kudus
Sesuai dengan namanya masjid ini dibangun oleh salah satu
Wali Songo yaitu Sunan Kudus tahun 1549 di kota Kudus. Batu pertama
pembangunannya batu yang berasal dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk
menara yang mirip dengan bentuk candi ini menunjukkan percampuran pengaruh
kebudayaan agama Hindu dan Budha. Ini merupakan cara Sunan Kudus menyampaikan
ajaran agama Islam kepada penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu agar
lebih mudah untuk diterima. Uniknya lagi menara masjid ini dibangun tanpa
menggunakan semen sebagai perekatnya dan juga dihiasi oleh 32 piring biru yang
berhiaskan lukisan.
8. Masjid Agung Demak
Pendirian masjid ini dilakukan oleh Raden Patah yang
merupakan raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo di tahun
1466 dan pembangunannya selesai tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang
oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang
utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal.
Di bagian samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung
Demak. Museum tersebut menampilkan berbagai koleksi unik masjid yang
bersejarah, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab
tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka
latal yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain sebagainya.
9. Masjid Sunan Ampel
Masjid bersejarah ini juga dibangun oleh salah satu Wali
Songo yaitu Sunan Ampel di tahun 1421. Beliau bersama dua sahabatnya, Mbah
Sholeh dan Mbah Sonhaji yang mendirikan Masjid Ampel. Luas bangunan kurang
lebih 2 km persegi. Memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter
dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari
sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan
tiang tersebut.
Sampai saat ini kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid
Sunan Ampel, tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan
Ampel yang berada di sekitar halaman masjid. Selain itu di kompleks pemakaman
masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.
10. Masjid Kotagede Yogyakarta
Masjid Kotagede adalah masjid bersejarah dan tertua di
Yogyakarta. Didirikan oleh Sultan Agung, Raja kerajaan Mataram, pada tahun
1640. Pembangunan masjid ini ini dikerjakan dengan bergotong-royong melibatkan
pekerja beragama Hindu dan Budha, sehingga arsitektur bangunan masjid ini
terlihat pengaruh bangunan Hindu dan Budha. Awalnya, Masjid Kotagede hanya
seluas 100 meter persegi, namun Paku Buwono X memperluas bangunan masjid ini
hinga mencapai 1.000 meter persegi. Uniknya di bulan Ramadhan di Masjid ini
sholat tarawih dilakukan pada saat jam 24.00.
Itulah 10 peninggalan masjid bersejarah yang ada di
Indonesia. Semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
http://www.triptrus.com/news/10-masjid-bersejarah-di-indonesia
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
SEJARAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: