Download this Blogger Template by Clicking Here!

Ad 468 X 60

Sabtu, 05 Desember 2015

Widgets

Sejarah Musa Dan Firaun


Sejarah Musa Dan Firaun 

Menurut Alkitab dan tradisi Rabbi, sejarah nabi Musa dibesarkan kerajaan Mesir sebagai anak angkat Putri Firaun, Hatshepsut. Musa lahir dari pasangan Ibrani suku Lewi, kasta imam akhir Israel. Menurut kitab Exodus, suku Lewi dan semua bahasa Ibrani dianggap sebagai budak Firaun Mesir dan selama 350 tahun keluarga asli mereka bermigrasi dari Kanaan ke Mesir (masa kelaparan). Pada saat itu Firaun Mesir Thutmosis I menyatakan bahwa Ibrani telah berkembang besar dan dalam rangka mengurangai jumlah mereka didasarkan atas tuduhan pemberontakan. Firaun mengirim sebuah perintah yang menyatakan semua bayi laki-laki Ibrani dibawah usia tiga tahun harus dibunuh. 

Perintah ini segera diberlakukan tetapi ibu Musa menyelamatkannya hingga Musa tumbuh besar, hal ini memaksa sang ibu meletakkan Musa kedalam keranjang papirus anti air. Musa hanyut menyusuri Sungai Nil dengan tujuan tak jelas, ibunya meminta kakak Musa agar mengikuti keranjang disepanjang tepi sungai untuk memastikan keselamatan Musa yang terbawa arus. Keranjang dan bayi melayang menyusuri sungai dangkal dan mendekati kolam renang diluar istana Thebes, dimana Putri Firaun (Hatshepsut) yang pada waktu itu masih berusia muda menemukan dan mengambil Musa



Menurut Kitab Exodus, Putri Firaun berhadapan dengan Miriam yang menawarkannya agar membawa bayi kepada seorang wanita yang bisa merawatnya dengan baik. Hatshepsut setuju dan mengirim bayi bersama dengan Miriam kepada ibu asuhnya sampai Musa cukup dewasa. Musa dirawat ibu asuh selama 4 hingg 6 tahun, kemudian Musa diantarkan ke istana dan memulai hidupnya sebagai anak Firaun selama 40 tahun.

Meskipun ada banyak teori seputar sejarah nabi Musa dan Firaun, peristiwa penting dimulai pada pertengahan abad ke-15 SM selama tahun ke-5 masa pemerintahan Amenhotep II. Dalam referensi Perjanjian Lama mencakup peristiwa yang merupakan tanggal pendirian Kuil Pertama Yerusalem yang dikenal sebagai Kuil Sulaiman (Salomo). Meskipun dikabarkan ada sengketa besar atas keberadaan Sulaiman, tidak ada catatan sejarah perselisihan kuil dikaitkan dengannya. Tanggal berdirinya Kuil Sulaiman berkisar tahun 966 SM, dimana isu sengketa terjadi setelah 3 sampai 6 tahun kemudian.

Senenmut, Nama Lain Musa Sebagai Guru Di Istana Mesir


Musa hidup di istana Mesir hampir 40 tahun dan juga dikenal sebagai seorang pria bernama Senenmut. Senenmut merupakan guru putri Hatshepsut, Nefrure, juga sebagai penasihat Ratu Hatshepsut yang paling terpercaya setelah menduduki tahta atas kematian suaminya Thutmosis II (sekaligus kakak kandungnya). Guru di kerajaan belum tentu ilmiah dan pendidik, tetapi umumnya termasuk orang-orang berprestasi dibidang militer dan memiliki keahlian khusus. 

Menurut cerita tradisional Yahudi di Mishnah, Musa dikenal keras dan ambisius dibawah didikan Firaun. Senenmut hidup dikerajaan Mesir dimana sikap Hatshpsut ramah dan baik terhadapnya, beberapa catatan sejarah menyebut hubungan mereka sebagai 'Pasangan Pecinta' meskipun perbedaan usia hampir 10 tahun. 

Dalam hal prestasi, Senenmut hampir memperoleh 20 titel jabatan yang langsung diberikan oleh Ratu Hatshepsut, mulai dari Vizier hingga Kepala Arsitek Kerajaan. Titel terakhir yang diberikan pada Senenmut adalah 'Saudara Ibu' sehingga dia dianggap sebagai Saudara Para Dewa Firaun. 

Nabi Musa Menghilang Dari Sejarah Selama 40 Tahun


Sekitar tahun 1486 SM, Senenmut menghilang dari adegan Mesir. Kosong dan tidak ada catatan apapun, dia menghilang begitu saja. Jika Musa lahir pada tahun 1526 SM, maka dia akan kembali 40 tahun kemudian jatuh pada tahun 1486 SM. Tahun yang sama ketika Musa disebutkan telah membunuh petugas kerajaan dan melarikan diri dari Mesir.

Ketika Musa berumur 40 tahun, dia dan rombongan kerajaan menghadapi petugas kerajaan Mesir dan mengalahkannya. Saat itu Musa dikabarkan telah membunuh petugas kerajaan, khawatir akan diketahui Firaun maka dia melarikan diri dari Mesir dan pindah ke Midian. Di mana dia menjadi seorang pengembala dan menikahi putri seorang Imam Besar Pagan. Kemudian kisah Musa hilang dan berlanjut setelah 40 tahun lebih.


Menurut kitab terdahulu, ketika Nabi Musa berada di Midian dimana dia hidup sebagai seorang pengembala selama 40 tahun. Musa memiliki pengalaman membakar semak dan kembali ke Mesir dengan tujuan membebaskan orang Ibrani dari perbudakan. Musa menolak keras hukum Firaun, dia dikurung dan datang dengan alasan untuk tidak meninggalkan Mesir. 
Hal ini menimbulkan pertanyaan yang lebih dalam, jika nabi Musa adalah anak angkat Ratu Hatshepsut dan sedang dipersiapkan untuk mengambil tahtanya, mengapa dia membunuh petugas istana yang membahayakan hidup dan karir sebagai anggota keluarga kerajaan? Bukankah cukup mudah bagi Ratu mengampuni kesalahannya dan Musa juga anak angkat tersayang?
Pembunuhan itu memang terjadi, tetapi mengapa nabi Musa melarikan diri? Musa sangat baik dan telah dibesarkan untuk menggantikan tahta ibu angkatnya di Mesir. Musa memiliki musuh politik yang rakus dan dilain pihak juga ada anak tiri Hatshepsut (Thutmoses III). Pembunuhan ini mungkin didalangi pejabat Mesir yang memberi kesempatan kepada Thutmoses III untuk segera mengeluarkan saingannya, dimana nantinya Ratu Hatshepsut akan membenci perbuatan Musa.  
Ketika nabi Musa kembali ke kerajaan Firaun di Mesir dan menuntut pembebasan Ibrani, apa penolakan pertamanya? "Aku tidak bisa kembali ke sana, Firaun ingin mencabut nyawaku!"
Mengapa setelah 40 tahun dalam persembunyian, Musa masih khawatir bahwa Firaun masih mencarinya? Apakah hanya karena Musa telah membunuh seorang petugas istana, yang pada waktu itu masih berkuasa ibu angkatnya? 
Dalam kitab Exodus disebutkan bahwa setidaknya ada 600,000 orang Ibrani berjalan kaki, termasuk para istri, anak-anak, orang tua lanjut usia, sapi dan ternak lainnya. Butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkan sekitar setengah juta budak Ibrani tanpa pengalaman dalam hal perjalanan, mengangkut keluarga, anak-anak kecil dan orang tua, untuk melintasi rute perdagangan Mesir dan Arab kuno?

Sejarah nabi Musa dan Firaun memang paling banyak disebutkan dalam alkitab, tetapi bukti sejarah masih tidak bisa ditemukan dan misteri keberadaannya di Midian selama 40 tahun terus menjadi tanda tanya, seperti halnya Tabut Perjanjian Sulaiman yang masih diperdebatkan. Sebagian besar sejarawan alkitab tidak setuju bahwa Musa merupakan anak angkat Ratu Hatshepsut, tetapi disisi arkeologi sangat terkait.

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

1 komentar:

  1. Keluaran 9:8-12

    Tulah keenam: barah

    9:8 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun. 9:9 Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah o yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir." 9:10 Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang, 9:11 sehingga ahli-ahli p itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itupun juga kena barah sama seperti semua orang Mesir. 9:12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati q Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan r mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.

    Hal ini akan menggenapi melalui virus corona 19
    Dosa
    1. Membunuh berdarah
    2. Menginah orang
    3. Membudak secara pekerjaan, kepemimpimnan dan lain sebagainya.
    Hal ini akan dijawab oleh virus corona.
    Negara kita di indonesia hal ini simak secara normal.

    BalasHapus