Sabtu, 05 Desember 2015
Sejarah Musa Dan Firaun
Sejarah Musa Dan Firaun
Menurut Alkitab dan tradisi
Rabbi, sejarah nabi Musa dibesarkan kerajaan Mesir sebagai anak angkat
Putri Firaun, Hatshepsut. Musa lahir dari pasangan Ibrani suku Lewi, kasta imam
akhir Israel. Menurut kitab Exodus, suku Lewi dan semua bahasa Ibrani dianggap
sebagai budak Firaun Mesir dan selama 350 tahun keluarga asli mereka bermigrasi
dari Kanaan ke Mesir (masa kelaparan). Pada saat itu Firaun Mesir Thutmosis I
menyatakan bahwa Ibrani telah berkembang besar dan dalam rangka mengurangai
jumlah mereka didasarkan atas tuduhan pemberontakan. Firaun mengirim sebuah
perintah yang menyatakan semua bayi laki-laki Ibrani dibawah usia tiga tahun
harus dibunuh.
Perintah ini segera diberlakukan
tetapi ibu Musa menyelamatkannya hingga Musa tumbuh besar, hal ini memaksa sang
ibu meletakkan Musa kedalam keranjang papirus anti air. Musa hanyut menyusuri
Sungai Nil dengan tujuan tak jelas, ibunya meminta kakak Musa agar mengikuti
keranjang disepanjang tepi sungai untuk memastikan keselamatan Musa yang
terbawa arus. Keranjang dan bayi melayang menyusuri sungai dangkal dan
mendekati kolam renang diluar istana Thebes, dimana Putri Firaun (Hatshepsut) yang pada waktu itu masih berusia
muda menemukan dan mengambil Musa.
Menurut Kitab Exodus, Putri
Firaun berhadapan dengan Miriam yang menawarkannya agar membawa bayi kepada
seorang wanita yang bisa merawatnya dengan baik. Hatshepsut setuju dan mengirim
bayi bersama dengan Miriam kepada ibu asuhnya sampai Musa cukup dewasa. Musa
dirawat ibu asuh selama 4 hingg 6 tahun, kemudian Musa diantarkan ke istana dan
memulai hidupnya sebagai anak Firaun selama 40 tahun.
Meskipun ada banyak teori seputar
sejarah nabi Musa dan Firaun, peristiwa penting dimulai pada pertengahan
abad ke-15 SM selama tahun ke-5 masa pemerintahan Amenhotep II. Dalam referensi
Perjanjian Lama mencakup peristiwa yang merupakan tanggal pendirian Kuil
Pertama Yerusalem yang dikenal sebagai Kuil Sulaiman (Salomo). Meskipun
dikabarkan ada sengketa besar atas keberadaan Sulaiman, tidak ada catatan
sejarah perselisihan kuil dikaitkan dengannya. Tanggal berdirinya Kuil Sulaiman
berkisar tahun 966 SM, dimana isu sengketa terjadi setelah 3 sampai 6 tahun kemudian.
Senenmut, Nama Lain Musa Sebagai Guru Di Istana Mesir
Musa hidup di istana Mesir hampir
40 tahun dan juga dikenal sebagai seorang pria bernama Senenmut. Senenmut
merupakan guru putri Hatshepsut, Nefrure, juga sebagai penasihat Ratu
Hatshepsut yang paling terpercaya setelah menduduki tahta atas kematian
suaminya Thutmosis II (sekaligus kakak kandungnya). Guru di kerajaan belum
tentu ilmiah dan pendidik, tetapi umumnya termasuk orang-orang berprestasi
dibidang militer dan memiliki keahlian khusus.
Menurut cerita tradisional Yahudi
di Mishnah, Musa dikenal keras dan ambisius dibawah didikan Firaun. Senenmut
hidup dikerajaan Mesir dimana sikap Hatshpsut ramah dan baik terhadapnya,
beberapa catatan sejarah menyebut hubungan mereka sebagai 'Pasangan Pecinta'
meskipun perbedaan usia hampir 10 tahun.
Dalam hal prestasi, Senenmut
hampir memperoleh 20 titel jabatan yang langsung diberikan oleh Ratu
Hatshepsut, mulai dari Vizier hingga Kepala Arsitek Kerajaan. Titel terakhir
yang diberikan pada Senenmut adalah 'Saudara Ibu' sehingga dia dianggap sebagai
Saudara Para Dewa Firaun.
Nabi Musa Menghilang Dari Sejarah Selama 40 Tahun
Sekitar tahun 1486 SM, Senenmut
menghilang dari adegan Mesir. Kosong dan tidak ada catatan apapun, dia
menghilang begitu saja. Jika Musa lahir pada tahun 1526 SM, maka dia akan
kembali 40 tahun kemudian jatuh pada tahun 1486 SM. Tahun yang sama ketika Musa
disebutkan telah membunuh petugas kerajaan dan melarikan diri dari Mesir.
Ketika Musa berumur 40 tahun, dia
dan rombongan kerajaan menghadapi petugas kerajaan Mesir dan mengalahkannya.
Saat itu Musa dikabarkan telah membunuh petugas kerajaan, khawatir akan
diketahui Firaun maka dia melarikan diri dari Mesir dan pindah ke Midian. Di
mana dia menjadi seorang pengembala dan menikahi putri seorang Imam Besar
Pagan. Kemudian kisah Musa hilang dan berlanjut setelah 40 tahun lebih.
Menurut kitab terdahulu, ketika
Nabi Musa berada di Midian dimana dia hidup sebagai seorang pengembala selama
40 tahun. Musa memiliki pengalaman membakar semak dan kembali ke Mesir dengan
tujuan membebaskan orang Ibrani dari perbudakan. Musa menolak keras hukum
Firaun, dia dikurung dan datang dengan alasan untuk tidak meninggalkan
Mesir.
Hal ini menimbulkan pertanyaan
yang lebih dalam, jika nabi Musa adalah anak angkat Ratu Hatshepsut dan sedang
dipersiapkan untuk mengambil tahtanya, mengapa dia membunuh petugas istana yang
membahayakan hidup dan karir sebagai anggota keluarga kerajaan? Bukankah cukup
mudah bagi Ratu mengampuni kesalahannya dan Musa juga anak angkat tersayang?
Pembunuhan itu memang terjadi,
tetapi mengapa nabi Musa melarikan diri? Musa sangat baik dan telah dibesarkan
untuk menggantikan tahta ibu angkatnya di Mesir. Musa memiliki musuh politik
yang rakus dan dilain pihak juga ada anak tiri Hatshepsut (Thutmoses III).
Pembunuhan ini mungkin didalangi pejabat Mesir yang memberi kesempatan kepada
Thutmoses III untuk segera mengeluarkan saingannya, dimana nantinya Ratu
Hatshepsut akan membenci perbuatan Musa.
Ketika nabi Musa kembali ke
kerajaan Firaun di Mesir dan menuntut pembebasan Ibrani, apa penolakan
pertamanya? "Aku tidak bisa kembali ke sana, Firaun ingin mencabut
nyawaku!"
Mengapa setelah 40 tahun dalam persembunyian, Musa masih khawatir bahwa Firaun masih mencarinya? Apakah hanya karena Musa telah membunuh seorang petugas istana, yang pada waktu itu masih berkuasa ibu angkatnya?
Mengapa setelah 40 tahun dalam persembunyian, Musa masih khawatir bahwa Firaun masih mencarinya? Apakah hanya karena Musa telah membunuh seorang petugas istana, yang pada waktu itu masih berkuasa ibu angkatnya?
Dalam kitab Exodus disebutkan
bahwa setidaknya ada 600,000 orang Ibrani berjalan kaki, termasuk para istri,
anak-anak, orang tua lanjut usia, sapi dan ternak lainnya. Butuh waktu berapa
lama untuk mengumpulkan sekitar setengah juta budak Ibrani tanpa pengalaman
dalam hal perjalanan, mengangkut keluarga, anak-anak kecil dan orang tua, untuk
melintasi rute perdagangan Mesir dan Arab kuno?
Sejarah
nabi Musa dan Firaun memang paling banyak disebutkan dalam alkitab, tetapi
bukti sejarah masih tidak bisa ditemukan dan misteri keberadaannya di Midian
selama 40 tahun terus menjadi tanda tanya, seperti halnya Tabut Perjanjian Sulaiman yang masih diperdebatkan.
Sebagian besar sejarawan alkitab tidak setuju bahwa Musa merupakan anak angkat
Ratu Hatshepsut, tetapi disisi arkeologi sangat terkait.
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
SEJARAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keluaran 9:8-12
BalasHapusTulah keenam: barah
9:8 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun. 9:9 Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah o yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir." 9:10 Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang, 9:11 sehingga ahli-ahli p itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itupun juga kena barah sama seperti semua orang Mesir. 9:12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati q Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan r mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.
Hal ini akan menggenapi melalui virus corona 19
Dosa
1. Membunuh berdarah
2. Menginah orang
3. Membudak secara pekerjaan, kepemimpimnan dan lain sebagainya.
Hal ini akan dijawab oleh virus corona.
Negara kita di indonesia hal ini simak secara normal.