Download this Blogger Template by
Clicking Here!
Beranda
sejarah islami
Ad 468 X 60
home
berita
sejarah
Jumat, 11 Desember 2015
Widgets
Berbakti Kepada Orang Tua
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablun minallah) namun juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia (hablun minannas). Hablun minannas yang pertama dan paling utama bagi setiap muslim adalah berbakti kepada orang tua.
Berikut ini keutamaan berbakti kepada orang tua berdasarkan hadits-hadits shahih :
* Amal yang paling utama
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal yang paling utama.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia berkata
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amalan apa yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku melanjutkan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Lalu aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
* Bernilai jihad
Berbakti kepada orang tua senilai dengan jihad fi sabilillah. Sehingga pada beberapa hadits, beliau menganjurkan orang yang akan berjihad untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Dari Abdullah bin Ash ia berkata
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَىٌّ وَالِدَاكَ . قَالَ نَعَمْ . قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu meminta kepada beliau untuk berjihad. Maka beliau bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” ia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada keduanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
* Berpahala hijrah
Berbakti kepada orang tua juga bernilai hijrah. Ada seseorang yang berniat berhijrah ke Madinah, lalu Rasulullah memerintahkannya untuk tetap di negerinya dalam rangka berbakti kepada kedua orang tua.
أَقْبَلَ رَجُلٌ إِلَى نَبِىِّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ أَبْتَغِى الأَجْرَ مِنَ اللَّهِ. قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ حَىٌّ. قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلاَهُمَا. قَالَ فَتَبْتَغِى الأَجْرَ مِنَ اللَّهِ. قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَارْجِعْ إِلَى وَالِدَيْكَ فَأَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata “Saya berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan berjihad, aku mengharapkan pahala dari Allah.” Beliau bertanya, “Apakah salah satu orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya, bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah bertanya lagi, “Maka apakah kamu masih akan mencari pahala dari Allah?” Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Pulanglah kepada kedua orang tuamu lalu berbuat baiklah dalam mempergauli mereka.” (HR. Muslim)
* Surga di bawah kaki ibu
Ungkapan surga berada di bawah kaki ibu merupakan ungkapan yang bersumber dari hadits dan menunjukkan betapa luar biasa keutamaan berbakti kepada ibu.
أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Jahimah pernah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku ingin berperang dan sungguh aku datang untuk meminta pendapatmu.” Beliau bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu?”Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Tetaplah bersamanya karena sesungguhnya surga ada di kakinya.” (HR. Ibnu Majah dan An Nasa’i)
* Dipanjangkan umur, ditambah rezeki
Di antara keutamaan berbakti kepada kedua orang tua adalah sama dengan keutamaan silaturahim yakni dipanjangkan umur dan ditambah rezekinya.
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِى عُمْرِهِ وَيُزَادَ لَهُ فِى رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim” (HR. Ahmad)
SHARE THIS POST
Author:
Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe.
Read More →
Related Posts:
BERITA
Label:
BERITA
0 komentar:
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Subscribe now!
Labels
BERITA
SEJARAH
Popular Posts
12 Ciri Anak Soleh/Solehah
sakit demam bisa menghapus dosa
Berusaha untuk Ikhlas
Sejarah Musa Dan Firaun
Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Umaya
4 Malaikat Yang Mendatangi Orang Sakit
IJTIHAD
Cerita Nabi Ayub as
Berhijab dan Menutup Aurat Perspektif Ulama' Fiqh
Arti Pacaran Dalam islam
Follow us!
Archive
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
Diberdayakan oleh
Blogger
.
About Me
sejarah islam
helllo ..nama saya dewi nursanti saya lahir disalah satu kota besar di aceh sigli 2 mei 1994..
Lihat profil lengkapku
Formulir Kontak
Nama
Email
*
Pesan
*
Followers
My Blog List
Beranda
Latest Posts
Video
Recent Comments
Labels
BERITA
SEJARAH
About
Blog Archive
►
2016
(57)
►
Januari
(57)
▼
2015
(49)
▼
Desember
(33)
Sejarah Perang Uhud
Fiqhul I'tikaf
Hukum Fitnah
Berkah Mendidik Anak Laki-Laki dan Perempuan
Sejarah sholat
Sejarah,hukum dan dasar berkurban
Macam Macam Tasawuf Dan Pengertiannya
Qurban
Berbakti Kepada Orang Tua
10 Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
IJTIHAD
Syarat Poligami
Berbakti kepada Kedua Orang Tua
5 Perang Besar dalam Sejarah Islam
BERBAGAI DOA BAGI BERKAH KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sabar
Berusaha untuk Ikhlas
Sabar Bukan Berarti Kalah
Sabar, Menangis, dan Musibah… tahukah kalian tenta...
Sikap Tenang dan Sabar
Keutamaan Shalat 5 Waktu
kesabaran
Cara Mengobati Rakus dan Tamak
Adil yang Patut dan Standar
Sejarah Musa Dan Firaun
Kisah Nabi Isa
Nabi Nuh
Pandangan Islam tentang Yesus
Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS
Cerita Nabi Ayub as
Tokoh Penyebar Islam di Indonesia
Shalat Tarawih
Sejarah Hari Idul Adha
►
November
(16)
0 komentar: