Senin, 21 Desember 2015
Berkah Mendidik Anak Laki-Laki dan Perempuan
Berkah Mendidik Anak Laki-Laki dan Perempuan
Beberapa orang tua yang memiliki anak laki-laki ptotes, hellooowww
kenapa yang mendapat keistimewaan seperti itu adalah mendidik dan
membesarkan anak perempuan. Sebagai ibu yang memiliki anak laki-laki dan
perempuan saya pun dapat merasakan betapa aktifnya anak laki-laki
dibandingkan kakak perempuannya. “Harusnya kan yang punya anak cowok
dapet pahala lebih banyak, karena harus legowo beberes rumah hampir
setiap saat dan hanya bisa mengelus dada saat satu persatu perabot rumah
menjadi korban” kira-kira demikian curcol para ibu dengan anak
laki-laki.
Nah, ternyata… mendidik anak perempuan memiliki tantangan tersendiri
setelah mereka baligh, berbeda dengan anak laki-laki yang ketika kecil
telah diberikan bekal agama akan jauh lebih tegak lurus walaupun ada
banyak godaan di luar sana. Belum lagi biasanya anak laki-laki dianggap
lebih superior dibanding memiliki anak perempuan, oleh karenanya begitu
banyak hadist yang menyatakan keutamaan mendidik dan membesarkan anak
perempuan.
Sebelum berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana mendidik dan
membesarkan anak perempuan kita harus ingat bahwa ada 4 tahapan masa
yang dialami oleh anak perempuan di mana masing-masing tahapan tersebut
membutuhkan ilmu dan pendidikan yang sesuai agar anak tersebut tumbuh
menjadi pribadi yang sholihah dan qonitat.
- Anak, di fase ini peran orang tua sangatlah besar. Anak perempuan biasanya sangat kooperatif dan mudah diajak diskusi serta empatinya juga sangat tinggi.
- Baligh – Menikah. Pastikan ibadahnya sudah baik serta pemahaman tentang ilmu kewanitaan seperti bagaimana seharusnya saat haid, dan lain-lain.
- Istri. Harus diingatkan bahwa dalam Islam tidak ada hubungan antara mertua dan menantu, mengapa??? Karena setelah menikah secara otomatis bakti kepada orang tua juga setara dengan bakti kepada mertua. Wajib diingat pula bahwa termaktub jelas di surah An-Nisa’ : 34 bahwa nafkah yang diberikan suami kepada istri hanya sebagian di dalamnya masih ada kewajiban anak laki-laki kepada orang tuanya dan juga hak suami itu sendiri, tentu saja harus tetap memperhatikan kebutuhan keluarga.
- Ibu. Diberitahukan peran Ibu demikian mulia sebagai madrasah bagi anak-anaknya, setiap pengorbanan yang mucul sejak kehamilan, melahirkan, menyusui, akkan diganjar dengan pahala yang melimpah. Bahkan secara aqidah, wanita yang sedang hamil memang dikondisikan tidak haid agar interaksinya dengan Allah dan Al-Qur’an tidak pernah terputus untuk memberikan nuansa keislaman terbaik pada janin yang dikandungnya… Wallahu a’lam
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
BERITA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih infonya menarik,jangan lupa kunjungi balik website kami http://bit.ly/2NkavPz
BalasHapus