Kamis, 14 Januari 2016
Dosa Orang Kikir
Dosa Orang Kikir
Ketika Rasulullah saw sibuk menjalankan thawaf di Ka’bah. Beliau melihat seorang lelaki yang memegangi tirai Ka’bah seraya berkata, “Ya Allah, demi kesucian rumah ini, ampunilah aku”.
Rasulullah
saw tertarik melihat perilaku orang ini; sambil mendekatinya beliau
bertanya, “apa dosamu?” Dia menjawab, “Dosa saya lebih besar dari apa
yang dapat saya sampaikan”. “Celakalah engkau, dosamu yang lebih besar
ataukah bumi?” “Dosa saya jauh lebih besar”, jawabnya. “Dosamu jauh
lebih besar ataukah gunung-gunung?” Tanya Rasulullah Saw. “Dosa saya
jauh lebih besar”. “Dosamu yang lebih besar ataukah langit?” “Dosa
saya”. “Dosamu lebih besar ataukah ‘arsy Allah?” “Dosa saya”. “Dosamu
yang lebih besar ataukah Allah”. “Allah yang Maha Agung dan Maha
Tinggi”. “Celakalah engkau! Sebutkanlah kepadaku dosamu”.
“Wahai
Rasulullah, saya adalah seorang yang kaya raya dan setiap kali ada
orang miskin datang dan meminta-minta, saya merasa seakan-akan dia
adalah api yang menyambar tubuh saya (dan saya segera mengusirnya)”.
Mendengar
pernyataan ini Rasulullah Saw bersabda, “Menjauhlah dariku, janganlah
kau bakar aku dengan apimu. Aku bersumpah demi Yang Membimbing dan
Memuliakanku! Sekiranya engkau berdiri di antara rukun dan makam, dan
menunaikan shalat selama 2.000 tahun, dan engkau menangis sehingga tetes
air matamu menjadi aliran sungai, dan tumbuh-tumbuhan menghisap air
tersebut, lalu engkau mati dalam keadaan kikir, maka pasti Allah akan
melemparkanmu ke neraka Jahannam. Celakalah engkau! Tidakkah engkau
mengetahui bahwa Allah berfirman, ‘Maka di antara kamu ada yang kikir
dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanya kikir kepada dirinya
sendiri’. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang-orang yang beruntung”.
Kikir
merupakan salah satu tanda kecintaan terhadap dunia; yaitu enggan
memberikan sesuatu kepada orang lain dan selalu mengumpulkan dan
menimbun harta. Kikir merupakan salah satu perangkap setan, sehingga
manusia enggan memberi, menolong dan berkorban demi orang lain. Dalam
hadis disebutkan, “Orang kikir sama sekali tidak akan masuk surga”.
Allah
Swt berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain
berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah, yang telah diberikan-Nya
kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa
yang menghinakan”. (QS. An-Nisa: 37). Rasulullah Saw bersabda, “Orang
bodoh yang dermawan jauh lebih disukai Allah dari pada seorang ahli
ibadah yang kikir”.
Begitu
tercelanya sifat kikir ini, sehingga orang yang kikir akan merasa sakit
hati jika menyaksikan seseorang yang memberikan hartanya kepada orang
lain. Dia akan menekan keluarganya dan tidak senang jika ada tamu yang
datang ke rumahnya, bahkan dia tidak akan bertamu ke rumah orang lain
agar tidak ada orang yang bertamu ke rumahnya, atau bahkan tidak akan
berteman dengan orang-orang yang dermawan. Karena begitu berbahaya,
Rasulullah senantiasa berlindung kepada Allah dari sifat kikir. Wallahu
a’lam bi ash-shawab

Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
SEJARAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: