Minggu, 10 Januari 2016
Cara Berhias Menurut Islam
Cara Berhias Menurut Islam
“Sesungguhnya Allah itu indah & mencintai keindahan.”
Dan
dlm sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Al Handhalliyah disebutkan bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya
ketika mereka hendak mendatangi saudara mereka,
“Kalian akan mendatangi
saudara-saudara kalian. Karenanya perbaikilah kendaraan kalian, & pakailah
pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di tengah-tengah
umat manusia. Sesungguhnya Allah tak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu
Dawud & Hakim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkategorikan kondisi
& pakaian yang tak bagus sebagai suatu hal yang buruk. Semuanya itu termasuk
hal yang dibenci oleh Islam. Islam mengajak kaum muslimin secara keseluruhan
utk selalu berpenampilan bagus. Bertolak dari hal itu, seorang muslimah tak
boleh mengabaikan dirinya & bersikap tak acuh terhadap penampilan yang rapi
& bersih, terlebih lagi jika sudah membina rumah tangga. Hendaknya ia
senantiasa berpenampilan yang baik dgn tak berlebih-lebihan.Muslimah yang
cerdas akan senantiasa menyelaraskan antara lahir & batin. Perhatiannya
pada penampilan yang baik bersumber dari pemahaman yang baik pula terhadap
agamanya. Karena penampilan yang rapi & bersih merupakan hal yang mulia.
TUNTUNAN
ISLAM DALAM BERHIAS
· Kebersihan badan adalah kuncinya. Sudah seharusnya seorang wanita
menjaga kebersihan badannya dgn mandi. Dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu,
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
o
“Dari Abi Rofi’, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam berkeliling mengunjungi beberap istrinya (untuk menunaian hajatnya), maka beliau mandi setiap keluar dari rumah istri-istrinya. Maka Abu Rofi’ bertanya, ‘Ya, Rasulullah, tidakkah mandi sekali saja?’ Maka jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ini lebih suci & lebih bersih.’” (Ibnu Majah & Abu Daud, derajat haditsnya hasan)
“Dari Abi Rofi’, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam berkeliling mengunjungi beberap istrinya (untuk menunaian hajatnya), maka beliau mandi setiap keluar dari rumah istri-istrinya. Maka Abu Rofi’ bertanya, ‘Ya, Rasulullah, tidakkah mandi sekali saja?’ Maka jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ini lebih suci & lebih bersih.’” (Ibnu Majah & Abu Daud, derajat haditsnya hasan)
Mandi
dapat menghilangkan kotoran sehingga menjauhkan seorang muslimah dari penyakit
& menjaga agar badannya tak bau. Sehingga ia pun akan menjadi dekat dgn
orang-orang di sekitarnya.
Hendaklah
seorang wanita juga menjaga hal-hal yang termasuk fitrah yaitu memotong kuku
& memelihara kebersihannya agar tak panjang atau kotor. Kuku yang panjang
akan tampak buruk dipandang, menyebabkan menumpuknya kotoran di bawah kuku
& mengurangi kegesitan pemiliknya dlm bekerja.
Hal
lain yang termasuk fitrah adalah mencabut bulu ketiak & mencukur bulu
kemaluan. Hal ini sangat dianjurkan dlm Islam, selain dapat menjaga kebersihan
& keindahan tubuh seorang muslimah. Oleh karenanya, seorang muslimah
hendaknya tak membiarkannya lebih dari 40 hari.Dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Lima hal yang termasuk fitrah (kesucian): mencukur bulu kemaluan, khitan,
menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak & memotong kuku.” (HR. Bukhari
Muslim)
· Perhatikanlah mulut karena dengannya engkau berdzikir & berbicara
kepada manusia.
Wanita muslimah hendaknya selalu menjaga kebersihan mulutnya dgn cara membersihkan giginya dgn siwak atau sikat gigi & alat pembersih lain jika tak ada siwak. Bersiwak dianjurkan dlm setiap keadaan & lebih ditekankan lagi ketika hendak berwudhu’, akan shalat, akan membaca Al Qur’an, masuk ke dlm rumah & bangun malam ketika hendak shalat tahajjud. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya tak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka utk bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari & Muslim)
Wanita muslimah hendaknya selalu menjaga kebersihan mulutnya dgn cara membersihkan giginya dgn siwak atau sikat gigi & alat pembersih lain jika tak ada siwak. Bersiwak dianjurkan dlm setiap keadaan & lebih ditekankan lagi ketika hendak berwudhu’, akan shalat, akan membaca Al Qur’an, masuk ke dlm rumah & bangun malam ketika hendak shalat tahajjud. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya tak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka utk bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari & Muslim)
Selain itu, hendaknya seorang muslimah
menjaga mulutnya dari bau yang tak sedap.
“Barangsiapa yang makan bawang merah & bawang putih serta kucai, maka janganlah dia mendekati masjid kami.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa yang makan bawang merah & bawang putih serta kucai, maka janganlah dia mendekati masjid kami.” (HR. Muslim)
Karena bau yang tak sedap mengganggu
malaikat & orang-orang yang hadir di dlm masjid serta mengurangi
konsentrasi dlm berdzkikir. Maka hendaknya seorang muslimah juga menjaga bau
mulutnya di mana pun ia berada.
· Rawatlah keindahan mahkotamu. Sudah seharusnya seorang muslimah
menjaga keindahan rambutnya karena rambut merupakan mahkota seorang wanita. Dan
hendaknya dia menjaga kebersihan, menyisir, merapikan & memperindah
bentuknya.
“Barangsiapa yang memiliki rambut maka hendaklah dia memuliakannya.” (HR.
Abu Dawud)
· Kebersihan pakaian tak pantas diabaikan. Islam menyukai orang yang menjaga
kebersihan pakaiannya & tak menyukai orang yang berpakaian kotor padahal ia
mampu mencuci & membersihkannya. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, lalu beliau melihat
seorang laki-laki yang mengenakan pakaian kotor, maka beliau pun bersabda,
“Orang ini tak mempunyai sabun yang dapat digunakan utk mencuci pakaiannya.” (HR. Imam Ahmad & Nasa’i).
“Orang ini tak mempunyai sabun yang dapat digunakan utk mencuci pakaiannya.” (HR. Imam Ahmad & Nasa’i).
Jika petunjuk nabi ini ditujukan pada
laki-laki, maka terlebih lagi pada wanita karena ia memegang peranan penting
dlm rumah tangganya.
· Perbaikilah penampilan Hendaklah seorang muslimah memperbaiki
penampilannya utk menampakkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.
“Sesungguhnya Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNya.” (HR. Tirmidzi & Hakim)
Seorang muslimah diperbolehkan utk menghiasi dirinya dgn hal-hal yang mubah misalnya mengenakan sutra & emas, mutiara & berbagai jenis batu permata, celak, menggunakan inai (pacar) pada kuku & menyemir rambut yang beruban, menggunakan kosmetik alami atau kosmetik yang tak mengandung zat berbahaya dgn tak berlebihan. Dan tentu saja berhias di sini bukanlah dgn maksud mempercantik diri di hadapan lelaki yang bukan mahramnya.
“Sesungguhnya Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNya.” (HR. Tirmidzi & Hakim)
Seorang muslimah diperbolehkan utk menghiasi dirinya dgn hal-hal yang mubah misalnya mengenakan sutra & emas, mutiara & berbagai jenis batu permata, celak, menggunakan inai (pacar) pada kuku & menyemir rambut yang beruban, menggunakan kosmetik alami atau kosmetik yang tak mengandung zat berbahaya dgn tak berlebihan. Dan tentu saja berhias di sini bukanlah dgn maksud mempercantik diri di hadapan lelaki yang bukan mahramnya.
Hal yang dapat membantu memperbaiki penampilan seorang muslimah adalah
memakan makanan yang bergizi serta tak berlebih-lebihan dlm makan & minum.
“Makan & minumlah, & janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al A’raf: 31)
Selain itu juga rajin berolahraga dapat
bermanfaat utk menjaga stamina & keindahan tubuh serta mempercantik kulit
seorang muslimah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan
yang baik dlm hal ini, beliau pernah mengajak ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha utk
lomba lari (HR. Abu Daud, Nasa’i & Thabrani)
Janganlah tabarruj Berhias bagi wanita ada 3 macam, yaitu berhias utk suami, berhias di depan
wanita & lelaki mahram (orang yang haram dinikahi), & berhias di depan
lelaki bukan mahram.
Berhias
untuk suami hukumnya dianjurkan & tak memiliki batasan. Berhias di hadapan
wanita & lelaki mahram dibolehkan tetapi dgn batasan tak menampakkan aurat
& boleh menampakkan perhiasan yang melekat pada selain aurat. Di mana aurat
wanita bagi wanita lain adalah mulai pusar hingga lutut, sedangkan aurat wanita
di hadapan lelaki mahram adalah seluruh tubuh kecuali muka, kepala, leher,
kedua tangan & kedua kaki. Berhias di depan lelaki bukan mahram hukumnya
haram & inilah yang disebut dgn tabarruj.
Demikianlah
pendapat banyak ulama. Namun menurut Syaikh Al Albani, pendapat ini tak ada
dalilnya, sehingga aurat di depan wanita sama dgn aurat di hadapan mahram.
Namun demikian, ketika kita berhias atau
berdandan maka hendaknya maka hendaknya menggunakan tata cara atau adab secara
Islami, yaitu antara lain:
a)
Memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang halal dan tidak mengandung
efek ketergantungan. Misalnya, alat-alat kecantikan tidak mengandung
lemak babi, alcohol tinggi, benda-benda yang mengandung najis dan sebagainya
b)
Menggunkan alat-alat atau barang-barang hias sesuai kebutuhan dan kepantasan,
dan tidak berlebihan. Misalnya, menggunakan lipstik melebihi garis bibir,
bedak yang terlalu tebal, parfum yang berbau menyengat, dan sebagainya
c)
Mendhulukan anggota sebelah kanan, beu kemudian sebelah kiri
d)
Berhiaslah untuk tujuan ibadah atau kebaikan, misalnya untuk melaksanakan salat,
mengaji, belajar, menyabut suami tercinta, dan sebagainya.
e)
Membaca “Basmalah” setiap kali akan memualai berhias, agar mendapatkan berkah
dan pahala
f)
Membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias
اَللَّـهُمَّ
جَمِّلْنِيْ بِالْعِلْمِ وَالتَّقْوَى وَزَيِّنِيْ بِالْحِلْمِ وَاْلاَخْلاَقِ
اْلكَرِيْمَةِ.
Artinya
:
“Ya
Allah, percantiklah aku dengan ilmu dan takwa, dan hiasilah aku dengan hati
yang lembut dan budi pekerti mulia”
Mempraktikkan
adab berhias dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering
sekali menghias diri,. Paling sehabis mandi pagi, ketika hendak berangkat
pergi, baik kesekolah maupun ke tempat kerja. Oleh karena itu, hendaknya
mulai membiasakan diri secara islami, sesuai dengan adab dan tata cara menurut
ajaran Islam, agar selain dapat tampil rapid an indah dipandang, juga mendapat
pahala dai Allah Swt.
Untuk dapat mempraktikkan adab berhias
secara Islami, hendaknya kamu perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut :
a)
Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar dalam berhias sehari-hari tidak
tergoda oleh buju rayu setan yang selalu mengajak berlebihan
b)
Tanamkan keyakinan bahwa berhias termasuk ibadah mendapat pahala, sepanjang
tidak dipakai maksiat.
c)
Tanamkan niat, yang suci bahwa berhias hanya untuk kebaikan semata, menambah
kepaercayaan diri, dan mengangkat citra agama,
d)
Hindari berhias yang hanya untuk mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang
lain atau bermaksud menggoda orang lain agar tertarik padanya.
e)
Mulailah mempraktikkan adab berhias secara islami dari sekarang, agar kelak
terbiasa menjadi seorang yang pandai berhias untuk ibadah dan kebaikan.
Jauhilah cara berhias yang dilarang oleh
Islam.
Tidak diperbolehkan utk berhias dgn cara yang dilarang oleh Islam, yaitu:
ü
Memotong
rambut di atas pundak karena menyerupai laki-laki, kecuali dlm kondisi darurat.
“Aku terbebas dari wanita yang menggundul rambut kepalanya, berteriak dgn suara
keras & merobek-robek pakaiannya (ketika mendapat musibah).” (HR. Muslim)
ü
Menyambung
rambut. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang
menyambung rambutnya dgn rambut lain & wanita yang meminta agar rambutnya
disambung.” (HR. Bukhari Muslim)
ü
Menghilangkan
sebagian atau seluruh alis. Tertera dlm Shahih Muslim bahwa Ibnu Mas’ud
radhiyallau ‘anhu berkata, “Allah melaknat wanita yang mentato bagian-bagian
dari tubuh & wanita yang meminta utk ditato, wanita yang mencukur seluruh
atau sebagian alisnya & wanita yang meminta utk dicukur alisnya, &
wanita yang mengikir sela-sela gigi depannya utk kecantikan, yang merubah
ciptaan Allah ‘Azza wa Jalla.”
ü
Mengikir
sela-sela gigi, yaitu mengikir sela-sela gigi dgn alat kikir sehingga membentuk
sedikit kerenggangan utk tujuan mempercantik diri.
ü
Mentatto
bagian tubuhnya.
ü
Menyemir
rambut dgn warna hitam.
“Pada akhir zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) dgn
warna hitam seperti dada burung merpati, mereka tak akan mencium baunya surga.”
(Shahih Jami’ush Shaghir no. 8153)
Berhati-hati
dlm memilih cara berhias.
Sesungguhnya cara berhias sangatlah banyak & beragam. Hendaknya
seorang muslimah berhati-hati dlm memilih cara berhias, di antaranya adalah
sebagai berikut:
·
Tidak
boleh menyerupai laki-laki. “Sungguh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat seorang wanita yang
menyerupai laki-laki.” (HR. Abu Daud)
·
Tidak
boleh menyerupai orang kafir. “Barangsiapa
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka.” (HR. Ahmad & Abu Daud)
·
Tidak
boleh berbentuk permanen sehingga tak hilang seumur hidup misalnya tatto &
tak mengubah ciptaan Allah misalnya operasi plastik. Hal ini disebabkan
termasuk hasutan setan sebagaimana diceritakan oleh Allah, “Dan akan aku suruh mereka merubah ciptaan Allah & mereka pun
benar-benar melakukannya.” (Qs. An Nisa: 119)
·
Tidak
berbahaya bagi tubuh.
·
Tidak
menghalangi air utk bersuci ke kulit atau rambut.
·
Tidak
mengandung pemborosan atau membuang-buang uang.
·
Tidak
membuang-buang waktu sehingga kewajiban lain terlalaikan.
·
Penggunaannya
jangan sampai membuat wanita sombong, takabur, membanggakan diri & tinggi
hati di hadapan orang lain.
Wanita santun lebih baik daripada wanita pesolek.
Kita tahu banyak wanita yang berdandan secara berlebihan &
bepergian keluar rumah tanpa mengenal batas waktu dgn mengatasnamakan ‘Inilah
rupa kemajuan & modernitas’.
Sesungguhnya kemajuan & modernitas
bukanlah dgn menentang perintah & larangan Allah. Ketahuilah Allah Maha
Tahu apa yang baik & buruk utk hambaNya. Mengikuti kemajuan adalah
mengambil hal-hal bermanfaat yang dapat memajukan umat & membantu kita utk
hidup lebih baik. Dan kita harus memandangnya dari kaca mata kebenaran. Kita
mengambil hal-hal yang sesuai tuntunan Islam & meninggalkan hal-hal yang
bertentangan dgn Islam.
Jauhilah berhias yang dilarang oleh
syari’at, wahai saudariku. Sungguh wanita yang keluar rumah dgn penampilan yang
berlebihan sebenarnya dia melemparkan dirinya ke dlm api neraka.
Sedangkan wanita yang menghiasi jiwanya dgn kesantunan & berhias sesuai
tuntunan Islam adalah wanita yang menempatkan dirinya pada tempat yang mulia.

Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
BERITA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: